Selasa, 06 Desember 2016

Forum Menteri Agama ASEAN Dorong Pendidikan Pemuda untuk Medsos Produktif

 
Sebagaimana berita yang dilansir oleh NU Online.or.id. Forum Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) bersepakat untuk menggalakan edukasi kepada para pemuda di negara anggota MABIMS agar dapat memanfaatkan sarana media sosial (medsos) dengan bijak dan positif.

Salah satu rumusan hasil MABIMS 18 di Kuala Lumpur ini melahirkan kesepahaman perlunya gerakan bersama mengoptimalkan energi para pemuda dalam memanfaatkan media sosial untuk kegiatan kewirausahaan, ekonomi, serta membuat aplikasi yang berguna bagi masyarakat. Di samping itu, edukasi juga diperlukan untuk mengembangkan tradisi tabayyun terkait informasi yang beredar di media sosial.

Sebelumnya, Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia Mejar Jenderal Dato Seri Jamil Khir bin Haji Baharom secara eksplisit bahkan mengaku prihatinan dengan pesan fitnah dan kebencian yang berkembang di media sosial.

Akan hal ini, Menteri Komunikasi dan Informasi Merangkap Menteri bertanggung Jawab Bagi Ehwal Masyarakat Islam Yacoob Ibrahim mengatakan bahwa media sosial memang dunia anak muda. Karenanya, pendekatan yang diperlukan bukan melarang tapi mendorong mereka untuk menyalurkan potensinya secara positif.

Menurut Yacoob, para pemuda Singapura diajak untuk membuat enterpreneurship berbasis IT. Mereka diajak membuat aplikasi yang akan memberikan kebaikan kepada umat Islam.

Pengiran Dato Seri Setia Haji Mohammad bin Pengiran Haji Abdul Rahman selaku Menteri Hal Ehwal Ugama Negera Brunei Darussalam menyambut baik program yang sudah dilakukan di Singapura. Menurutnya, kebanyakan pemuda masih sebatas menjadi pengguna TI, bukan sebagai pencipta. Karenanya, upaya untuk mengajak generasi muda lebih produktif harus dijadikan gerakan berasama.

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menegaskan hal yang sama. Menurutnya, era digital adalah hal niscaya dan tidak bisa dielakkan. Masalah muncul karena keterlambatan upaya dalam menyiapkan masyarakat untuk memahami hakikat dunia maya.

"Upaya kita untuk menyadarkan masyarakat dalam menerima era yang begitu cepat itu mengalami keterlambatan. Percepatan digitalisasi melampaui kesadaran masyarakat kita untuk menyikapi hal ini," ujar Lukman.

"Kita harus memberikan edukasi kepada umat kita agar bijak dalam menggunakan media sosial," tambahnya.

Selain edukasi yang masif, Menag juga menggarisbawahi pentingnya pertemuan para pemuda guna memperdalam literasi mereka terkait perkembangan media sosial dan teknologi informasi.(Sumber NU Online)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

N
E
J
A
K
R
O
S
N
A
P
G
C
A
P