Selasa, 06 Desember 2016

Ansor Jateng Instruksikan Kader Patroli Medsos


Semarang, ansorjateng.net, Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah, menginstruksikan pada seluruh kader Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Jawa Tengah, untuk merapatkan barisan dan meningkatkan soliditas menghadapi situasi terakhir.
Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, H Ikhwanuddin menjelaskan, sesuai penegasan Ketua Umum PP GP Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas, bahwa perbedaan pendapat yang dilontarkan berbagai pihak di dunia maya telah semakin hari kian memanas dan dapat menyulut konflik.
Sebelumnya, beberapa ulama dan tokoh agama seperti Buya Syafii Ma’arif, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, KH Quraish Shihab, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) hingga KH Maemun Zubair (Mbah Maemun), tak luput dari cacian, kecaman dan makian dari netizen di media sosial (medsos).
Akhirnya, sejumlah pelaku yang berhasil dideteksi para pasukan Banser di berbagai daerah, para pelaku diantar untuk bertemu langsung dengan para tokoh tersebut. Dan mereka menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
Menyikapi kondisi sikap netizen yang tanpa kontrol moral dan etika, mem-bully, menjelek-jelekkan, bahkan menghina secara fisik tokoh-tokoh agama dan ulama, maka PW GP Ansor Jateng menginstruksikan pada 112 ribu Banser se Jateng yang ada di tiap desa dan kelurahan, untuk melakukan patroli.
“PW GP Ansor Jateng menginstruksikan ke Banser untuk melakukan patroli di sosial media,” tegasnya,” Selasa (29/11).
Ia juga menegaskan, meski telah menyiagakan kader khusus yang ahli di bidang IT, patroli juga dilakukan oleh pasukan ‘Banser Darat’. Keduanya saling berkoordinasi berbagi informasi dan data.
“Kami sudah menyiagakan pasukan. Baik pasukan khusus yang menangani IT, maupun pasukan darat untuk melakukan klarifikasi dan tabayun ke pelaku dengan mendatangi rumah yang bersangkutan,” tegasnya.
Namun, Ikhwanuddin menambahkan, PW GP Ansor Jateng meminta pada seluruh kader di Jateng yang bergerak di lapangan untuk tetap berkoordinasi dengan pimpinan. Jangan sampai gerakan di luar komando.
“Semua harus sesuai komando sesuai instruksi Ketua Umum,” tegasnya.
Ansor juga mendesak pada aparat penegak hukum untuk memroses pelaku yang menebar kebencian dan melanggar UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Sebelumnya, Ketua Umum PP GP Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Tutut, menyesalkan sikap netizen yang melontarkan hinaan ke para Ulama. Sebab, selain lebih tua para Ulama tersebut adalah panutan umat.
“GP Ansor menghimbau netizen lebih dewasa dan santun dalam menggunakan media sosial. Tak pantas rasanya akun-akun media sosial yang menghina Kiai dan Ulama itu justru banyak milik anak-anak muda yang seharusnya memberi rasa hormat kepada orang lebih tua. Apalagi beliau-beliau itu panutan umat,” tandas Gus Tutut.
GP Ansor mengajak para tokoh masyarakat dan elit politik ikut menyejukkan suasana nasional saat ini dengan tidak melontarkan pernyataan yang cenderung provokatif, menghindari pernyataan yang menyinggung perasaan umat beragama dan menjadi teladan dengan akhlaqul karimah.
“Hari ini kita belajar keteladanan dari akhlaqnya Gus Mus. Beberapa pelaku penghinaan terhadap Gus Mus di Medsos yang datang ke kediaman Beliau untuk meminta maaf diterima dengan baik, tanpa pernah menyinggung kesalahannya. Mereka malah disuguhi makanan, diajak bercanda dan berdiskusi, tidak ada dendam,” ungkapnya.(Sumber Ansorjateng.net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

N
E
J
A
K
R
O
S
N
A
P
G
C
A
P