Rabu, 23 Desember 2015

MWC NU Kajen Resmikan Gedung Baru


M
ajlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Kajen Kab. Pekalongan Jawa Tengah kini memiliki gedung Serba Guna yang representatif untuk menampung dan mengakomodir aktifitas organisasi yang semakin semarak dan meningkat. Gedung yang megah ini terletak di lokasi yang sangat strategis di jalur jalan Propinsi tepatnya di Jalan Pahlawan Desa Rowolaku Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Gedung serba guna ini juga dilengkapi dengan Aula untuk pertemuan, Kantor MWC NU dan Badan otonom serta ruko yang disediakan untuk membuka usaha ekonomis.
Pada acara tasyakuran penggunaan Gedung baru tersebut, Ketua MWC NU Kecamatan Kajen, H. Saifudin Zuhri, S.Ag. menyatakan bahwa gedung serba guna tersebut terwujud atas partisipasi banyak pihak untuk itu MWC NU Kajen dan segenap panitia pembangunan mengucapkan terima kasih dan berharap gedung ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemaslahatan NU dan Nahdliyin di Kecamatan Kajen pada khususnya dan NU pada umumnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan Drs. KH. Muslikh Khudlori, M.S.I mengapresiasi prestasi MWC NU Kecamatan Kajen ini. Dalam penilaian PCNU, MWC NU Kajen merupakan salah satu MWC NU yang sarat dengan prestasi. Untuk itu beliau berpesan semangat dan prestasi yang ada hendaknya terus dipupuk dan dipertahankan. Keberadaan gedung serba guna NU ini harus diikuti oleh aktifitas organisasi NU dan badan otonomnya yang semakin menggeliat.
Acara tasyakuran penggunaan gedung baru yang dikemas dalam rangkaian peringatan maulid nabi Muhammad SAW dengan menghadirkan pembicara KH. Drs. Saiful Bahri yang memberikan tausiyah sekaligus penguatan Aswaja dan ke-Nahdlatul 'Ulama'-an, juga dirangkai dengan acara pelantikan Pengurus PAC IPNU dan IPPNU Kecamatan Kajen masa khidmah 2015-2017. 

Jumat, 27 November 2015

Ansor Selenggarakan Inkubasi Bisnis Outwall


Peserta Pelatihan Teknisi Komputer Tengah Praktik

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan menggelar Program Inkubasi Bisnis Outwall Tahap Awal. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan RI melalui Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (BBPPK & PKK) Lembang Bandung dengan LPK Nuansa Mandiri milik PAC GP Ansor Kajen.
Menurut Penanggung jawab kegiatan, M. Syaikhul Alim, S.Ag., M.S.I, Inkubasi Bisnis Outwall Tahap Awal adalah suatu model yang digunakan untuk  memberdayakan wirausaha dan calon wirausaha potensial melalui pemanfaatan teknologi tepat guna dan pelatihan singkat baik teknis maupun kewirausahaan dalam rangka menghasilkan wirausahawan yang tangguh dan mandiri yang mampu memanfaatkan sumber daya yang ada di sekelilingnya sebagai sumber ekonomi baru. Dengan banyaknya wirausaha tangguh yang dihasilkan dari kegiatan Inkubasi Bisnis Outwall Tahap Awal ini diharapkan mampu memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat di daerah tempat pelaksanaan kegiatan Inkubasi Bisnis Outwall Tahap Awal dan sekitarnya. Secara  konseptual  program ini adalah untuk membangun  ekonomi  produktif masyarakat  yang berkelanjutan berbasis potensi sumberdaya alam, sumber daya manusia dan teknologi sederhana yang ada serta peluang pasar.
Menurut Syaikhul Alim, yang juga ketua PAC GP Ansor Kajen, Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan berwirausaha kepada masyarakat, khususnya di bidang Teknisi Komputer sebagai bekal untuk membuka peluang usaha di masyarakat, sehingga mampu berwirausaha secara mandiri. Adapun sasaran dari program ini adalah warga masyarakat khususnya pemuda usia produktif yang masih mengangggur dan belum mempunyai penghasilan tetap, khususnya untuk warga masyarakat di daerah Kajen sehingga diharapkan terbina  16 orang peserta yang mempunyai kemampuan dalam bidang teknis usaha jasa teknisi komputer.
Sementara itu dalam sambutannya, Marhaeni, SH Kabid Dinsosnakertrans yang mewakili Kepala Dinsosnakertrans pada acara pembukaan pelatihan memberikan arahan sekaligus motivasi kepada peserta bahwa kondisi sekarang tingkat pengangguran di Kabupaten Pekalongan masih relatif tinggi dan baru sebagian yang mampu diserap dunia kerja. Untuk itu dinsosnakertrans menyambut dengan baik inisiatif dari GP Ansor melalui LPK Nuansa Mandiri yang mampu menjalin komunikasi dan kerja sama dengan Kemnaker RI sehingga terselenggara pelatihan ini. Harapannya melalui pelatihan ini dapat membekali 16 peserta dengan keterampilan sebagai bekal membuka usaha. Apalagi selesai pelatihan ini akan ada pendampingan untuk membuka usaha dan akan diberikan Bantuan Sarana Usaha. Ia berharap pelatihan ini diikuti dengan baik dan seksama sehingga mampu menyerap ilmu dan keterampilan yang diberikan dengan optimal.
Program pelatihan dan pendampingan Inkubasi bisnis ini diselenggarakan di LPK Nuansa Mandiri yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 450 Kajen dan akan berlangsung selama kurang lebih 1 bulan yang terbagi dalam bentuk Pelatihan/bimbingan teknis selama 8 hari dilanjutkan pendampingan oleh praktisi wirausaha selama 1 bulan. Selama pelatihan peserta akan dibimbing dengan materi motivasi dan manajemen kewirausahaan serta materi teknis komputer sejumlah 64 jam pertemuan.



Rabu, 21 Oktober 2015

Sambut Hari Santri Nasional, Ansor Gelar Diskusi Publik



Peserta berfoto bersama selepas Diskusi Publik menyambut Hari Santri Nasional

D
alam rangka menyongsong penetapan Hari Santri Nasional (HSN) tanggal 22 Oktober 2015, PAC GP Ansor empat kecamatan yakni, Wonopringgo, Buaran, Kedungwuni dan Kajen menggelar diskusi publik dengan mengangkat tema "Menafsir Ulang Fatwa Resolusi Jihad 1945, Santri Cerdas Era Sosial Media".
Diskusi yang selenggarakan di Aula Kantor MWC NU Wonopringgo pada Rabu, 21 Oktober 2015 kemarin menghadirkan M. Ziaul Haq dari Lakpesdam NU Kabupaten Pekalongan sebagai Keynote Speaker dengan panelis antara lain M. Isbiq Syattho', M.S.I (Ketua PAC Buaran), M. Azmi Fahmi, S.Ag. (PAC Kedungwuni) dan M. Syaikhul Alim, S.Ag.,M.S.I (Ketua PAC Kajen) dengan moderator M. Kafabihi, S.H.I (Ketua PAC Wonopringgo).
Diskusi yang dihadiri puluhan kader Gerakan Pemuda Ansor itu berlangsung cukup hangat meski dengan suasana yang tidak formal. Diskusi ini menjadi ajang Refleksi kader ansor yang memunculkan beberapa gagasan dan pemikiran antara lain:
1.        Kader Ansor menyambut dengan baik penetapan Hari Santri Nasional oleh Presiden Jokowi melalui Keppres Nomor 22 Tahun 2015 sebagai bentuk apresiasi Pemerintah terhadap jasa, peran, dan kontribusi santri terhadap bangsa dan negara.
2.        Resolusi Jihad NU sebagai fakta sejarah yang selama ini diabaikan adalah momen yang amat penting dalam episode perjalanan sejarah Indonesia karena dari peristiwa inilah pecah pertempuran 10 Nopember yang monumental.
3.        Penetapan Hari Santri Nasional di satu sisi patut disyukuri, namun di sisi lain membawa tanggung jawab yang tidak ringan yakni bagaimana setiap pribadi kita bisa menjiwai karakter santri sehingga mampu menjadi laku keseharian. Santri tidaklah bermakna hanya mereka yang pernah "mondok" di Pesantren. Momentum Hari Santri semestinyajuga  menjadi upaya afirmasi kalangan santri dan dunia pesantren yang selama ini nyaris tak tersentuh program pemerintah.  
4.        Resolusi Jihad NU perlu dimaknai dan ditarsirkan secara kontekstual. Sesuai dengan makna jihad itu sendiri sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu. GP Ansor semestinya lebih menunjukkan peran kontribusi dan keberpihakan terhadap kepentingan umum dan masyarakat. Ansor semestinya hadir menjawab kebutuhan sosial, bukan hanya sekedar kumpul-kumpul tak bermakna. Medan jihad bagi Ansor terbuka lebar. Persoalan ketidakadilan sosial ekonomi sampai dengan isu lingkungan perlu mendapatkan perhatian serius.

Minggu, 18 Oktober 2015

Jokowi Tanda Tangani Keppres 22 Oktober Jadi Hari Santri


Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Keppres tersebut ditandatangani Jokowi pada Kamis (15/10/2015) hari ini.
"Menetapkan Hari Santri, yaitu pada 22 Oktober," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis sore.
Pramono menegaskan, 22 Oktober tidak menjadi hari libur meski telah ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional. "Dengan keputusan ini, 22 Oktober jadi Hari Santri dan bukan libur nasional," ucapnya.

Pada kesempatan sebelumnya, Pramono menyatakan bahwa akan dihelat peringatan Hari Santri di DKI Jakarta. Ia mengungkapkan, ditetapkannya 22 Oktober sebagai Hari Santri merupakan usulan dari internal kabinet dan pihak eksternal yang terkait.
Saat mengikuti kampanye Pemilu Presiden 2014, Jokowi menyampaikan janjinya untuk menetapkan satu hari sebagai Hari Santri Nasional. Namun, ketika itu, Jokowi mengusulkan tanggal 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.
Sementara itu, menurut PBNU, tanggal yang tepat dijadikan Hari Santri Nasional bukanlah 1 Muharam, melainkan pada 22 Oktober. Pada tanggal itu, perjuangan santri dalam merebut kemerdekaan tampak menonjol.
Menurut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, 22 Oktober 1945 merupakan tanggal ketika Kiai Hasyim Asy'ari mengumumkan fatwanya yang disebut sebagai Resolusi Jihad.
Resolusi Jihad yang lahir melalui musyawarah ratusan kiai dari berbagai daerah tersebut merespons agresi Belanda kedua. Resolusi itu memuat seruan bahwa setiap Muslim wajib memerangi penjajah. Para pejuang yang gugur dalam peperangan melawan penjajah pun dianggap mati syahid.
Sementara itu, mereka yang membela penjajah dianggap patut dihukum mati. Said juga menyampaikan bahwa dengan atau tanpa persetujuan pemerintah, PBNU akan tetap merayakan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. PBNU telah merencanakan sejumlah acara dalam rangka perayaan Hari Santri tersebut.
"Ada pengakuan resmi negara atau tidak, agenda memperingati Resolusi Jihad akan berjalan dan kita harapkan pemerintah putuskan itu Hari Santri Nasional. Kalau tidak keburu waktunya, butuh analisis, rapat di Istana, kita tetap akan mengadakan peringatan yang memperingati Resolusi Jihad tanggal 22 Oktober," tutur Said.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Pendidikan Bela Negara Ala Banser

Ketua PAC GP Ansor  dan Kasatkoryon Kajen Berpose bersama peserta Diklatsar Banser Kajen


Menyongsong Program Bela Negara yang akan dicanangkan oleh Kementerian Pertahanan, Barisan Ansor Serba Guna Satkoryon Kajen bekerja sama dengan Satkoryon Karanganyar menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser pada tanggal 15 sampai dengan 18 Oktober 2015 bertempat di Lapangan Desa Karanggondang Kecamatan Karanganyar.

Sebagaimana berita yang santer di media massa yang memunculkan pro dan kontra bahwa Kementerian Pertahanan sebagaimana disampaikan Menhan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu berencana memprogramkan Bela Negara. 

Bagi Barisan Ansor Serba Guna, Bela Negara telah menjadi urat nadi dan nafas keseharian setiap anggota Banser. untuk itu Banser Satkoryon Kajen menyambut baik program tersebut. Bela Negara adalah manifestasi dari cinta tanah air yang sesuai dengan ajaran Rasulullah yakni "Hubbul wathon minal iman" yang artinya Cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Seseorang yang cinta tanah airnya dipastikan akan terpanggil untuk membela negaranya. 

Dalam catatan sejarah kalangan muslim pesantren sebagai embrio Nahdlatul 'Ulama  telah menunjukkan kontribusi dan peran nyata dalam menggalang perjuangan mengusir penjajah. Bahkan melalui Resolusi Jihad yang dikobarkan oleh Hadlratusy Syaikh KH. Hasyim Asy'ari mampu membakar semangat perjuangan untuk merebut kemerdekaan.

Adanya sebagian kalangan yang menolak keras program ini justru perlu dipertanyakan sikap nasionalismenya. Kenapa program ini serta merta harus ditolak. Padahal pemerintah sendiri belum menyampaikan konsepnya dan baru melempar ide program.  


Kamis, 08 Oktober 2015

Ansor Kajen Gelar Bimtek Administrasi Kesekretariatan

PAC GP Ansor Kecamatan Kajen baru-baru ini menggelar Rapat Koordinasi Anak Cabang dan Bimbingan Teknis Administrasi Kesekretariatan GP Ansor (Rakorancab dan Bimtek). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atau follow up dari kegiatan serupa yang telah dilselenggarakan PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan.

Tujuan Rakorancab dan Bimtek Administrasi Kesekretariatan ini adalah dalam rangka mendorong tertib administrasi organisasi sebagai langkah penguatan organisasi terutama untuk pengurus Pimpinan ranting GP Ansor yang baru saja terbentuk sehingga bisa mengenal tertib administrasi dan menerapkannya untuk mendukung roda organisasi.

sebagaimana diketahui Pimpinan Pusat GP Ansor telah menerapkan akreditasi Organisasi untuk proses Konferensi ataupun Kongres, sehingga tidak serta merta Pengurus Ansor di setiap level kepengurusan mempunyai hak suara baik di konferensi maupun kongres, tetapi hanya kepengurusan yang memenuhi syarat dan standart yang telah ditetapkan saja yang memiliki hak suara. bahkan bagi kepengurusan yang aktif akan mendapatkan reward dengan diberikan hak suara lebih. adanya sistem akreditasi ini sangat baik untuk mendorong keaktifan organisasi di semua tingkatan.

Kegiatan Bimtek Administrasi Kesekretariatan ini diikuti seluruh Pengurus Pimpinan Ranting se-Kecamatan kajen yang masing-masing mengutus tiga personel, Ketua, sekretaris dan satkorpok/kel banser.

Senin, 17 Agustus 2015

GP Ansor Kajen Launching LKP "NUANSA MANDIRI"




Ket. Gambar : Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, M. Ahsin Hana, S.Pd.,M.Pd. 
tengah memberikan sambutan Peresmian LKP Nuansa Mandiri


G
erakan Pemuda Ansor Anak Cabang Kajen secara resmi me-Launching Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Nuansa Mandiri, Ahad, 16 Agustus 2015 bertempat di halaman Kompleks Masjid Jami' Kecamatan Kajen Jalan Diponegoro No. 450 Kajen Pekalongan.
Acara Peresmian yang dikemas dalam rangkaian kegiatan Pengajian Umum Halal Bi Halal Warga Nahdliyin Kecamatan Kajen, Peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI serta Hari Jadi Kabupaten Pekalongan yang ke-393 berlangsung sangat meriah dengan dihadiri ribuan Nahdliyin dan masyarakat umum di Kecamatan Kajen.
Acara ini juga dihadiri Asisten Bupati Pekalongan Heri Suminto yang mewakili Bupati Pekalongan, Camat kajen beserta unsur Muspika Kecamatan Kajen, PW GP Ansor Jawa Tengah, Jajaran Pengurus MWC NU Kajen beserta Banom (Muslimat, Fatayat, GP Ansor dan IPNU, IPPNU).
Dalam sambutan peresmiannya, M. Ahsin Hana atas nama Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah memberikan apresiasi kepada Jajaran PAC GP Ansor Kajen yang telah berhasil merintis dan mendirikan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Nuansa Mandiri dan PAC GP Ansor Kajen merupakan PAC yang pertama mendirikan LKP di jajaran GP Ansor Kabupaten Pekalongan.
Menurut Ahsin, yang juga merupakan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan ini, LKP ini adalah wujud nyata sumbangsih GP Ansor dalam upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber daya manusia di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini. sebagai pemuda kita dituntut untuk menguasai teknologi yang semakin canggih. Karenanya LKP Nuansa Mandiri dengan program Bimbingan Belajar dan Pelatihan Komputer bisa mengantarkan kader-kader Nahdliyin dan masyarakat umum menguasai IT.
GP Ansor berharap LKP Nuansa Mandiri ini dapat berkembang dan maju tentunya dengan dukungan dari segenap stake holder, baik Pemerintah Daerah, Jajaran struktural NU dan segenap nahdliyin.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Piagam Peresmian LKP Nuansa Mandiri oleh PW GP Ansor Jawa Tengah dengan disaksikan oleh Muspika Kecamatan Kajen, Ketua MWC NU Kajen, dan Ketua PAC GP Ansor Kajen.

Minggu, 14 Juni 2015

Weblog PAC GP Ansor Kajen Terima Penghargaan

SERAHKAN HADIAH - Ketua PC GP Ansor Kab. Pekalongan M. Ahsin Hana, M.Pd.
menyerahkan hadiah kepada perwakilan PAC GP Ansor Kajen, Abdul Mu'id Nsc


W
eblog Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Kajen yang beralamat di http://ansorkajen.blogspot.com meraih predikat terbaik untuk dua kategori sekaligus, yaitu the best performance (tampilan terbaik) dan the best content of posting (isi postingan terbaik) dalam penilaian yang dilakukan oleh Tim PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan (14/6).
Penilaian blog ini merupakan rangkaian dari kegiatan Pelatihan ANSOR GO BLOG yang bertajuk “Pelatihan Pembuatan, Pemberdayaan Blog dan Sosial Media sebagai Sarana Promosi yang Efektif” yang diselenggarakan oleh Lembaga IPTEK, Informasi dan Kajian Strategis PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan pada Minggu, 14 Juni 2015 yang lalu dan diikuti perwakilan seluruh PAC GP Ansor se-Kabupaten Pekalongan, PC Fatayat NU dan PC IPNU-IPPNU Kabupaten Pekalongan.
Atas prestasi ini Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Kajen, M. Syaikhul Alim, S.Ag.,M.S.I merasa bersyukur bahwa blog PAC GP Ansor Kajen mendapatkan apresiasi Tim Penilai dari cabang.
“Ke depan blog PAC GP Ansor Kajen ini akan terus kami kembangkan dan optimalkan sesuai dengan motto blog kami yakni Menjadi Media Komunikasi, Berbagi Informasi dan Inspirasi serta Menjadi Wahana Aktualisasi Diri”, ujarnya.  
Menurut Syaikhul Alim, adanya pelatihan seperti ini sangat bermanfaat bagi organisasi dan kader Ansor, karena disamping peserta dibimbing sampai mampu dan mahir  mengkreasi blog, juga diberikan materi bagaimana mengoptimalisasi blog yang sudah dibuat melalui SEO (Search Engine Optimation) sehingga nantinya blog ini berperan secara optimal sebagai media untuk menginformasikan eksistensi dan program organisasi. Terlebih lagi yang paling menarik dalam pelatihan ini juga diulas soal mengelola bisnis online melalui blog dan media sosial yang dapat mendatangkan keuntungan ekonomis yang menggiurkan dengan dipandu para pakar dan pelaku bisnis online sekaligus motivator bisnis yang handal.
“Harapan kami pelatihan ini ada tindak lanjut sehingga dapat mewujudkan pemberdayaan ekonomi kader Ansor” ujarnya.

(Dimuat di Harian Radar Pekalongan, Selasa 16 Juni 2015)


Jumat, 12 Juni 2015

Kader Ansor Pekalongan Didorong Jadi Pengusaha




KAJEN, suaramerdeka.com - Kader Gerakan Pemuda Ansor (GP) Kabupaten Pekalongan didorong untuk menjadi pengusaha. Hal itu dikatakan pengurus Cabang GP Ansor setempat, Shalahudin, di sela-sela acara Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) di SMK Maarif NU, Rowolaku, Kajen, Minggu (30/3).
"Ketika menjadi pengusaha. Aktif di GP Ansor bukan menjadi persolan. Tidak perlu repot-repot izin sama pimpinan. Karena kita sendiri adalah pemimpinnya," ujar dia, di hadapan puluhan kader GP Ansor di tiga kecamatan di Kota Santri.
Karenanya, pada kesempatan kegiatan pelatihan kepemimpinan dasar yang digelar Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PAC GP Ansor) Kajen, pihaknya mendorong agar kader ansor memiliki jiwa kewirausahaan atau pengusaha. "Pintu rezeki 90 juga berasal dari berdagang," sambungnya.
Hal senaga juga disampaikan Ketua GP Ansor Cabang Kabupaten Pekalongan, M Ahsin Hana. Menurutnya, tujuan dari organisasi kepemudaan GP Ansor adalah penguatan idiologi aswaja, kaderisasi dan peningkatan ekonomi.
Berkaitan peningkatan ekonomi, kata dia, GP Ansor telah membentuk Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Ankansa yang berpusat di komplek Gedung PC NU Kabupaten Pekalongan. 
"Kami membuka kesempatan bagi kader dan masyarakat yang memiliki berwirausaha untuk bisa bagi hasil dengan lembaga keuangan Ankasa. Dorongan kader Ansor menjadi pengusaha terus kami lakukan," ujarnya. 
Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Kajen, Syaikhul Alim menambahkan, kegiatan PKD ini diikuti sebanyak 67 orang. Peserta berasal dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kajen, Paninggaran dan Kandangserang. 
Adapun materi yang disampaikan di antaranya analisis sosial ditekankan pada bidang kewirausahaan, penguatan aswaja, ke-Nu-an dan sebagainya. "Acara ini dilaksanakan tiga hari," kata dia.
(Dimuat di Harian Suara Merdeka, 30 Maret 2014)
N
E
J
A
K
R
O
S
N
A
P
G
C
A
P